Lamongan-Berbagai prestasi yang ditorehkan MAN 1 Lamongan rupanya kian menambah daya tarik madrasah. Setelah dipercaya Badan Standarisasi Nasional (BNS) ikut memberikan motivasi dalam pameran SMK Mini se-Jatim, kini MAN 1 Lamongan didapuk lagi. Madrasah pimpinan Akhmad Najikh ini giliran dipercaya jadi tuan rumah kegiatan rapat koordinasi dan evaluasi (rakorev) Pendma Kanwil Provinsi Jatim, Senin (3/12/2018).
Rakorev yang ditempatkan di aula MAN 1 Lamongan tersebut dihadiri para kepala madrasah sej-Jatim. Para kepala madrasah tidak hanya sekedar datang mengikuti kegiatan, tetapi juga melihat dari dekat keunggulan madrasah di Jl Veteran No. 43 Lamongan ini. Kegiatan ini tampak istimewa karena dihadiri juga plt Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jatim Haris Hasanuddin. Ikut hadir juga Kabid Pendma Kanwil Kemenag Provinsi Jatim Leksono, Kepala Kankemanag Lamongan Sholeh, dan jajarannya.
“MAN 1 Lamongan ini luar biasa. Banyak prestasinya, bahkan jadi madrasah satu-satunya di tanah air yang mendapat penghargaan SNI Award,” ungkap Kepala Kemenag Lamongan Sholeh penuh bangga di hadapan ratusan undangan yang hadir.
Sementara itu, Haris Hasanuddin menyampaikan amanah Menteri Agama Lukmah Hakim yang disampaikan dalam Peringatan Hari Guru Nasional. Menurut Haris, ada tiga catatan penting menjadi amanah disampaikan menteri, yakni masalah sarana prasarana, kesejahteraan guru, dan fenomena munculnya madrasah-madrasah unggul belakangan ini. “Untuk yang ketiga ini, kita patut bangga karena mulai banyak bermunculan madrasah-madrasah unggul seperti MAN 2 Malang dan MAN IC (Insan Cendekia),” ucap Haris Hasanuddin.
Tetapi, lanjut Haris, secara akumulatif, pihaknya tetap harus berbena dan melakukan evaluasi karena produk kelulusan siswa masih jauh dari standard nasional.Bagi dirinya, forum rakorev ini adalah momen penting karena dirinya bisa menyampaikan dan didengar semua kepala madrasah. “Kenapa secara akumulatif, lulusan siswa kita masih rendah? Di forum inilah coba dicari solusinya, sehingga ke depannya, nilai UN dan UAMBN siswa kita bisa terdongkrak,” harap dia.
Dalam kesempatan itu, dirinya memberikan apresiasi pada Kabid Pendma Kemenag Jatim Leksono yang sudah membuat terobosan dengan menggelar kegiatan APKGM (Assasment Peningkatan Kompetensi Guru Madrasah). Kegiatan tersebut digelar untuk mengukur kualitas guru. “Kalau memang kualitas guru sudah baik, tetapi lulusan siswanya masih rendah, kira-kira salahnya di mana? Jadi perlu dilihat sehingga obatnya jelas,” kata dia.
Karena itu, dirinya melihat terobosan APKGM ini sungguh luar biasa, apalagi kegiatan ini ternyata satu-satunya di Indonesia. APKGM ini, lanjut dia, adalah sebuah diagnosa untuk peningkatan kualitas guru madrasah. “Untuk bisa mengetahui penyakitnya ada dimana. Kalau kognitif guru sudah bagus, kenapa produk siswa masih rendah,” tutur dia.
Terobosan baik ini, saran dia, jangan berhenti di sini. Kedepannya, perlu ada penguatan-penguatan, mulai dari sisi managerial, knowledge, hingga value madrasah. Diharapkan, tiga hal tersebut benar-benar diperkuat, sehingga keberadaan madrasah benar-benar sesuai dengan slogannya, yakni madrasah hebat martabat. “Arah kita kesana. Dan forum ini digelar juga dalam rangka menuju ke sana,” ucap dia. (roudlon)