Lamongan-Kegiatan Pameran Pendidikan Kabupaten Lamongan 2019 berlangsung meriah. Lebih dari 124 lembaga pendidikan ikut memeriahkan acara yanag dipusatkan di GOR Lamongan selama tiga hari, mulai Senin (28/4/2019) tersebut. MAN 1 Lamongan juga ikut terlibat di acara yang digelar dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2019 dan Hari Jadi Lamongan ke-450 tersebut.
Sejak awal, stan MAN 1 Lamongan yang berada di kapling nomor 89 banyak dikunjungi pengunjung. Bahkan, acara belum dimulai sudah banyak pengunjung, mulai dari anak SD/MI hingga para guru berdatangan melihat stan berukuran 3×4 mter tersebut. Daya tarik terhadap stan milik MAN 1 Lamongan sepertinya memang sudah terasa sejak awal. Apalagi, panitia juga menfasilitasi berbagai permainan di dalamnya sebagai daya tarik pengunjung. Tak hanya anak SD, pengunjung dewasa pun datang bergelombang mengunjungi stan milik madrasah peraih penghargaan SNI Award, Adiwiyata Mandiri, dan ISO ini.
Maklum, dalam stan minimalis itu bukan hanya dipajang berbagai karya produk siswa MAN 1 Lamongan yang berhasil menembus juara tingkat nasional, tetapi juga terobosan madrasah untuk mensetting agar pameran kali ini bisa live streaming. Artinya, kegiatan pameran kali ini ditayangkan secara langsung di channel youtube. Karuan, banyak yang tertarik datang. Kedatangan mereka pun langsung ditayangkan secara live di youtube oleh crew IT pameran madrasah di bawah komando Muhammad Wahid Sulaiman. Acara pembukaan pameran pun bisa dilihat langsung di layar secara streaming, tanpa harus datang ke lokasi.
Tak hanya mereka, para pejabat teras Lamongan juga tertarik untuk datang ke stan MAN 1 Lamongan yang ada di belakang GOR. Bahkan, Bupati Lamongan Fadeli menyempatkan diri melihat stan MAN 1 Lamongan dalam kunjungan stan setelah membuka acara. Selain Bupati Fadeli, Sekda Kabupaten Lamongan Yuhronur Efendi juga datang ke stan milik MAN 1 Lamongan. Didampingi Kepala MAN 1 Lamongan Akhmad Najikh, Yuhronur melihat-lihat isi stan bahkan terlihat tertarik membuka-buka karya-karya siswa MAN yang dipajang di stan dan memujinya.
Maklum, di stan tersebut banyak dipajang produk karya siswa dan guru yang sudah diakui dan juara nasional.Di antaranya karya produk Fraction. Produk ini merupakan hasil penelitian siswa terhadap daun kersen sebagai fungisida organik untuk memperpanjang umur simpan dan mutu komoditas tomat. Karya ini pun berhasil juara 1 dalam Lomba Karta Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat nasional. Juga karya produk Monster Lumpia. Karya ini juga hasil penelitian dengan memanfaatkan bahan ikan lele yang menjadi potensi lokal daerah sebagai sumber protein dan rendah lemak. Karya ini juga berhasil meraih juara 2 tingkat Nasional lomba KTI Creanovation Awards 2019 di Semarang.
Pejabat lain yang juga mengunjungi stan adalah Kepala Kemenag Lamongan Sholeh. Orang nomor satu Kemenag Lamongan ini datang dengan didampingi Kasie Pendma Kemenag Kab. Lamongan Abdul Ghofur. Mereka melihat berbagai macam produk karya siswa dan guru yang dipajang di stan. Hal lain yang juga menarik pengunjung adalah fasilitas PPDB Online MAN 1 Lamongan. Sesuai jadwal, mestinya pendaftaran online jalur umum baru dibuka pada pertengahan Mei 2019 mendatang, tapi khusus selama pameran dibuka.
“Ini kebijakan kepala madrasah, khusus selama pameran. Yang minat bisa langsung daftar, tanpa harus bawa berkas apa pun. Cukup datang dan difoto, sudah. Berkasnya nanti pada saat verifikasi,” terang Ketua Panitia Pameran MAN 1 Lamongan, Roudlon.
Pembangunan stan bukan berarti tanpa liku. Panitia pun harus berjibaku menyiapkan pameran termasuk harus bermalam tidak tidur hingga pagi hari untuk bisa membangun stan pameran. Untungnya, semua seksi saling berkolaborasi untuk bisa mensukseskan pameran pendidikan. Dimotori Endro Tri Wahyudiono dan Suparno, tim dekorasi membangun stan, berkolaborasi dengan tim isi pameran yang beranggotakan Hartini, Anas Abdul Nasir, dan M. Sholihin. Tim konsumsi dimotori Titik Lestari juga memback up untuk kelancarannya.
Bagian keamanan yang dikomando Kasduni tidak mau ketinggalan, bau membahu bangun stan.Bahkan, dengan semangat Kasduni tidak segan-segan mengangkat kayu dan properti stan yang harus dipasang. Naik ke atas gapura pun dilakukan bersama Suparno. Hujan yang terus mengguyur tidak menyurutkan semangat mereka, apalagi tim lain seperti Khoirul Huda, Sunarto, Muhamnad Imron, dan Akhmad Khotib terus kompak berkolaborasi membangun dan mengisi stan secara bersama-sama. M. Wahid Sulaiman pun tak ketinggalan menyiapkan IT-nya. (roudlon)