Minggu, 08 Des 2024
  • VISI MAN 1 LAMONGAN : "MADRASAH UNGGUL DALAM PRESTASI, TERAMPIL, BERAKHLAKUL KARIMAH DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN”

TINGKATKAN PROFESIONALITAS DALAM MEWUJUDKAN TRANSFORMASI DIGITAL, PLT DIREKTUR KSKK KEMENAG RI HADIR MEMBERI PEMBINAAN ASN MAN 1 LAMONGAN

Share Agar Bermanfaat!!

Lamongan (04/11/2023). MAN 1 Lamongan merupakan madrasah digital. Di tengah perkembangan teknologi di era abad 21 yang semakin canggih, MAN 1 Lamongan hadir menjadi salah satu madrasah yang terus gencar melakukan transformasi digital. Kali ini, untuk meningkatkan profesionalitas dalam mewujudkan transformasi digital bagi seluruh tenaga pendidik dan kependidikan, MAN 1 Lamongan menghadirkan Plt. Direktur KSKK Kemenag RI, Bapak H. M. Sidik Sisdiyanto, M.Pd untuk melakukan pembinaan kepada seluruh ASN. Pembinaan ini juga turut dihadiri oleh Kepala Kantor Kemenag Wilayah Jawa Timur, Dr. H. Husnul Maram, M.HI, Subkor Sarpras Kemenag Kantor Wilayah Jawa Timur, Ibu Dr. Hj. Eni Eri Purwati, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Lamongan, Bapak Drs. H. Syamsuri, M.Pd, Bapak Kasubag TU, dan beserta jajarannya.

BACA JUGA : TIM KIR MANELA PERSEMBAHKAN JUARA 1 LOMBA INOVASI TEKNIK LINGKUNGAN DI ITS SURABAYA

Sebagai bentuk pengenalan madrasah kepada Bapak Direktur, Kepala MAN 1 lamongan, Ibu Nur Endah Mahmudah menyampaikan beberapa program unggulan madrasah, diantaranya program keterampilan (tata busana, desain produk, dan instalasi listrik), madrasah penyelenggara SKS, madrasah riset, madrasah ramah anak, adiwiyata mandiri, serta Boarding School. Tak lupa beliau juga menyampaikan tagline madrasah. “Madrasah ini adalah madrasah yang memiliki tagline ‘multitalent dan siap mendunia’”, tutur Kepala Madrasah. “Sebagai wujud tagline ini, kami bekerjasama dengan Aki Fuchu High School of Japan yang setiap tahun siswa kami diundang untuk belajar di Jepang”, imbuhnya.

Program kerjasama dengan Jepang ini telah dilaksanakan MAN 1 Lamongan selama 2 tahun. Tahun lalu, madrasah telah mengirimkan 2 siswa terbaiknya untuk belajar di Jepang. Tahun ini, tepatnya Desember mendatang, madrasah akan kembali mengirimkan 3 siswa terbaiknya untuk belajar di Jepang selama sepekan. Program ini membuktikan bahwa tagline yang diucapkan bukan hanya sekedar ucapan, namun juga dibuktikan secara nyata oleh MAN 1 Lamongan.

Menanggapi tentang tagline tersebut, Bapak Sidik Sisdiyanto turut bangga dengan keberadaan MAN 1 Lamongan dan bahagia bisa hadir di tengah kesibukannya. Pembinaan beliau awali dengan sharing cara menjadi madrasah yang bisa bekerja secara professional, maka harus ada lingkungan yang nyaman agar bisa memunculkan energi positif sehingga produktifitas terus berjalan. Beliau juga menambahkan bahwa salah satu sistem yang diterapkan Menteri Agama di lingkungan Kementerian Agama adalah manajemen kereta api. “Kereta api itu berangkat tepat waktu. kalau mau ikut ya ayo, kalau tidak ikut ditinggal, kalau menghalangi akan tertabrak”, ungkapnya. “Sebagai sebuah teamwork di madrasah, seluruh penghuninya adalah sebuah pasukan, maka pasukan harus selalu siap grak”, imbuhnya.

Tidak hanya itu, beliau juga menambahkan, selain teamwork, madrasah juga butuh networking, kolaborasi dan inovasi. Networking berkaitan dengan jaringan atau koneksi, baik koneksi secara fisik maupun virtual. Kolaborasi berkaitan dengan kerjasama dalam menularkan gagasan maupun ide. Sedangkan inovasi berkaitan dengan penemuan hal-hal baru. Secara tidak langsung empat hal yang disampaikan tersebut perlahan sudah mulai diterapkan di MAN 1 lamongan.

Lanjut dalam upaya transformasi digital, beliau menjelaskan bahwa ada tiga hal yang harus difokuskan oleh madrasah, yaitu aksesbilitas, pembelajaran interaktif, dan pembelajaran adaptif. “Dengan adanya teknologi digital, anak-anak semakin mudah mencari sumber belajar, guru juga semakin mudah memberikan akses belajar” tegasnya.

Akhir kata, pembinaan beliau akhiri dengan salah satu quotes terkenal dari salah seorang tokoh yang bernama KH. Dimyati Ros yang berbunyi “Jika anda menjadi seorang guru hanya sekadar transfer pengetahuan, akan ada masanya dimana anda tak lagi dibutuhkan karena Google lebih cerdas dan lebih tahu banyak hal daripada anda. Namun jika anda menjadi guru juga mentransfer adab, ketaqwaan, dan keikhlasan, maka anda akan selalu dibutuhkan karena Google tak memiliki semua itu”. (Humas Manela)


Share Agar Bermanfaat!!
KELUAR