Lamongan-MAN 1 Lamongan terus berbenah dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Tidak hanya siswa, para guru juga ikut berbenah untuk terus meningkatkan kualitas pembelajarannya. Salah satunya dilakukan dengan mengadakan kegiatan workshop pembuatan media pembelajaran abad 21 berbasis internet di aula MAN 1 Lamongan, Rabu (13/11/2019).
Kegiatan yang diikuti seluruh dewan guru tersebut digelar menghadirkan dosen ITS Surabaya, Dr Hozairi, MT sebagai narasumbernya. Acara tersebut rupanya mendapat perhatian dari banyak pihak. Paling tidak, Kabid Pendma Kanwil Kemenag Jawa Timur, Dr Akhmad Sruji Bahtiar, M.Pd.I datang dari Surabaya hanya khusus untuk melihat kegiatan tersebut dan membukanya. Selain pejabat Kanwil Kemenag, tampak hadir juga Kepala Kemenag Kabupaten Lamongan, Drs. H. Sholeh, M.Si.
Dalam sambutannya, Sruji Bahtiar banyak memuji keberadaan MAN 1 Lamongan. Bahkan, tanpa tedeng aling-aling, Sruji Bahtiar mengaku hanya tahu MAN 1 Lamongan di wilayah Lamongan karena berbagai prestasi yang diraih madrasah pimpinan Akhmad Najikh ini. “Saya tahunya di Lamongan hanya MAN 1 Lamongan ini, karena yang sering punya prestasi ya hanya MAN 1 Lamongan ini,” puji Sruji Bahtiar yang kemudian disambut aplaus peserta workshop yang hadir.
Memang, MAN 1 Lamongan selama ini menorehkan banyak prestasi, baik diraih oleh siswa maupun kelembagaan. Secara kelembagaan, MAN 1 Lamongan yang sudah mendapat predikat ISO ini bukan hanya berhasil mendapatkan penghargaan tingkat nasional sebagai madrasah adiwiyata dan adiwiyata mandiri, tetapi juga berhasil mendapat penghargaan SNI Award tiga tahun berturut-turut kategori Perak sejak 2016 lalu. Tahun 2019, MAN 1 Lamongan juga masuk nominasi lagi sebagai penerima SNI Award bahkan kabarnya menjadi calon kuat untuk dapat kategori emas.
Dalam kegiatan workshop, Dr Hozairi membimbing para guru MAN 1 Lamongan untuk memiliki skill membuat media pengajaran berbasis internet pada aplikasi google education. Materi yang diajarkan mulai dari cara membuat aplikasi google docs, google classroom, google form, google sites, hingga pembuatan video pembelajaran. Para guru terlihat antusias mengikuti materi yang diberikan dosen ITS Surabaya tersebut. Bahkan, tidak sedikit dari mereka tetap tidak beranjak keluar dari aula padahal waktu istirahat untuk break.
“Alhamdulillah, pematerinya sangat expert (ahli, Red), sehingga cepat mengerti dan bisa langsung praktik,” komentar Suharsono, salah satu guru seraya menunjukkan google classroom yang dibuat.
Google classroom merupakan salah satu materi favorit yang diminati di acara workshop. Dengan aplikasi tersebut, guru punya fasilitas untuk melakukan pengajaran secara online. Tidak hanya itu, dengan aplikasi tersebut,guru dalam pengajarannya bisa melibatkan siswa secara aktif. Dengan google classroom, guru punya media untuk memberikan materi pengajaran hingga soal secara online juga bisa sekaligus memantau progress pengajarannya.
Keesokan harinya, para guru langsung mempraktikkan di kelas masing-masing. Salah satu guru yang mempraktikkan adalah Endro Tri. Guru mapel Informatika. Di kelas X MIPA-7, Endro membuat group pada siswa yang diajarkan dengan google classroom. “Aplikasi ini sangat membantu,” komentar Endro.
Hozairi sebagai pemateri tidak hanya berhenti di situ. Dosen ITS Surabaya ini juga siap mendampingi para guru bila mengalami kesulitan. “HP saya buka 24 jam. Monggo bapak-ibu kalau ada kesulitan jangan sungkan menghubungi saya. Insyaallah saya siap 24 jam,” janji Hozairi. Ia juga memberikan link khusus MAN 1 Lamongan untuk bisa memantau progres dari hasil workshop. Pria asli Madura ini juga telah menyiapkan hadiah bagi yang punya hasil baik.Di akhir acara, Hozairi mengingatkan kembali pada para guru untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.
“Orang hebat bisa melahirkan beberapa karya bermutu, tapi guru bermutu bisa melahirkan ribuan orang hebat,” kata dia menyitir salah satu kata mutiara sebelum mengakhiri pemberian materinya. (roudlon)