Lamongan-Siswa MAN 1 Lamongan bukan hanya antusias merayakan Hari Santri Nasional. Mereka juga merayakan hari lahir Rasulullah SAW. Bahkan Sabtu (23/10/2021), dua kegiatan tersebut dirayakan jadi satu yang dikemas dalam kegiatan Peringatan Maulidur Rasul dan Hari Santri Nasional. Dipusakan di masjid Darussalam MAN 1 Lamongan, kegiatan yang diselenggarakan oleh OSIS MAN 1 Lamongan tersebut diikuti seluruh siswa juga dewan guru.
Ribuan siswa antusias mengikuti kegiatan peringatan tersebut selama kegiatan berlangsung. Maklum, kegiatan ini merupakan kali pertama digelar sejak musim pandemi covid-19. Prosesi kegiatan didahului dengan serangkaian lagu-lagu islami dibawakan oleh group al-Banjari aliyatul faajar dilanjut pembacaan mahalul qiyam sholawat Nabi. Baik siswa maupun dewan guru yang ikut terlihat bersemangat bersama-sama. Acara berjalan dengan lancar dan penuh hikmad dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes).
Acara kian sempurna karena penceramah dari Krian, Sidoarjo yang diundang KH Mas Achmad Muhammad datang memberikan wejangan dalam acara peringatan tersebut. Beliau merupakan dai kondang sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Ahlun-Najiyah, Krian Sidoarjo. Selain beliau, hadir di acara tersebut terlihat Waka Kesiswaan Rouf Baydlowi, Suharsono, Kasduni, Moh. Munari, Muyassaroh Thoha, Elok Quráni, juga dewan guru lainnya.
Dalam ceramahnya, KH Mas Achmad Muhammad menyampaikan banyak wejangan sekaligus nasihat untuk para siswa. Disampaikan bahwa siswa atau santri harus mengembangkan ilmu pengetahuan melalui kemajuan teknologi, tentunya dengan tetap mendasarkan diri pada akhlakul karimah sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW. “Kuasai teknologi, tetapi jangan melupakan akhlakul karimah,” pesan beliau.
Beliau juga mengingatkan bahwa santri merupakan generasi penerus perjuangan para ulama. Di tangan santri, masa depan umat juga digantungkan, sehingga siswa atau santri perlu menggemblengkan diri dengan mengisi ilmu pengetahuan dan akhlak yang luhur. “Kita harus menunjukkan akhlak karimah sebagaimana akhlak Rasulullah sehingga bisa menarik non muslim untuk memeluk Islam,” ucap dia. Jadi, lanjut dia, Islam itu bukan hanya harus dilihatkan bajunya saja, tetapi juga substansi dan akhlaknya harus menjadi warna dalam kehidupan sehari-hari.
Di tempat yang sama, Kepala MAN 1 Lamongan Drs Akhmad Najikh, M.Ag juga berharap siswa benar-benar jadi santri dan penerus perjuangan para ulama dan jadi garda terdepan dalam memperjuangkan dakwah Islam. “Santri harus menjadi pelopor dalam segala aktivitas di masyarakat,” tegas Akhmad Najikh.
Untuk itu, lanjut orang pertama MAN 1 Lamongan ini, dalam diri santri harus memiliki beberapa aspek. Pertama, aspek semangat fastabiqul khairat atau berlamoba-lombna dalam kebaikan. Kedua, tarkul ma’ashi atau meninggalkan maksiat. Dan ketiga, mencari ridha Allah Swt. “Saya titip ketiga aspek itu untuk tetap terus dijaga dan dipertahankan ada pada diri kalian semua,” peasan dia.
Sementara itu, Pembina Sekbid I MAN 1 Lamongan, Moh. Munari mengaku senang karena acara berlangsung lancar dan sukses. “Ahamdulillah, kita bersyukur kepada Allah Swt karena ini merupakan kegiatan pertama kali dilakukan oleh seiswa sejak pandemi covid-19,” kata Munari.
Kegiatan dilanjutnya malam hari sebagai kegiatan puncaknya. Dimotori santri dan pengasuh Ma’had Bahrul Fawaid, kegiatan peringatan Maulud Nabi dan Hari Sanri Nasional digelar di masjid yang sama sesuai shalat maghrib. (roudlon)