Lamongan-Kiprah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Lamongan dalam mendidik siswa-siswinya memang sudah tidak diragukan lagi. Madrasah pimpinan Drs Akhmad Najikh, MA ini bukan hanya teruji di dalam meningkatkan intelektualitas anak didik, tetapi juga konsis di dalam pendidikan karakter. Kegiatan Manasik Haji yang digelar, Sabtu (18/8) bagi seluruh siswa baru merupakan salah satu dari sekian program kegiatan yang rutin diadakan madrasah ini.
Di bawah bimbingan para guru profesional seperti H. Husaini, M.Pd.I, Drs H. Mashadi, dan Dra Hj. Sumarmiati, ratusan siswa baru dikenalkan tata cara melaksanakan ibadah haji. Mereka diberi bimbingan secara teori, dilanjut praktik haji layaknya jamaah haji di Mekkah. Sekilas, suasana haji terasa sekali karena seluruh siswa dan guru pembimbing juga mengenakan pakaian ihram serba putih-putih.
Kegiatan manasik haji dipusatkan di halaman madrasah. Di sana dibangun miniatur ka’bah untuk kegiatan thawaf, juga bukit shofa dan marwah untuk ritual kegiatan sa’i, sehingga seperti berada di Mekkah. Lantuan doa, tahlil dan tahmid terucap dari mulut para siswa dengan terik matahari menyengat semakin membuat suasana seperti di Mekkah. Apalagi, para siswa juga seperti larut dalam prosesi ritual ibadah yang disetting para guru pembimbing.
Kegiatan dilakukan layaknya jamaah yang berangkat haji. Kegiatan diawali dari pemberangkatan di tanah air menunju Madinah dan Mekkah dari miqot masing-masing. Siswa kemudian diajak umroh lebih dulu dengan melakukan kegiatan thawaf, sa’i, dan tahallul. Lalu pada 9 Dzulhijjah, ratusan siswa berpakaian ihram serba putih beriring-iringan menuju arofah di alun-alun Lamongan yang jaraknya sekitar 2 km untuk wuquf.
Setelah itu kembali lagi ke marasah untuk bermalam di muzdhalifah dan mengambil kerikil. Dan paginya, 10 Dzulhijjah melempar jumroh aqobah dilanjut perjalananan menuju masjidil haram untuk thawaf ifadhah, sa’i, dan diakhiri tahallul. Bermalam di Mina pada malam 11 Dzulhijjah, dilanjut siangnya melakukan jumroh ula, wustha, dan aqobah. “Haji selesai,” tutur Ketua Panitia Manasik Haji, Husaini di sela-sela acara.
Sementara itu, Waka Kesiswaan MAN 1 Lamongan Rouf Baidhowi, S.Ag, M.Pd.I mengatakan kegiatan manasik haji sangat penting diadakan. Selain memang untuk materi praktik ibadah bagi siswa kelas X, lanjut guru Bahasa Arab ini, juga sekaligus kegiatan syiar madrasah. “Praktik ini juga difahami sekaligus sebagai doa bagi anak-anak agar kelak bisa berangkat haji,” kata Rouf.
Dikatakan, kegiatan manasik haji jadi sarana mengenalkan dan memberi pemahaman rukun Islam kelima pada anak didik. Mereka bukan hanya tahu secara teori, tetapi juga secara praktik tata cara haji dan umroh. Bagi dia, ini penting karena nilai terkadung dalam kegiatan haji bukan hanya semata-mata kegiatan ritual tahunan, tapi ada nilai solidaritas, sosial, juga pertukaran budaya. (roudlon)