Lamongan-Kegiatan Manela Maulid Festival (M2F) 2019 yang digelar selama satu hari di MAN 1 Lamongan, Minggu (24/2/2019) berlangsung semarak. Pesertanya pun membludak mengikuti kegiatan tahunan madrasah dalam mencari bibit-bibit unggul tersebut. Tercatat ada sebanyak 811 peserta dari lima kabupaten datang meramaikan kompetisi. Bahkan, tak sedikit dari mereka datang satu hari sebelum kompetisi digelar.
Tingginya animo pendaftar membuat panitia harus bersikap ekstra, termasuk menyiapkan ruang kelas dan masjid. Tak heran bila sejak pagi, komplek MAN 1 Lamongan sudah ramai oleh ratusan siswa didampingi para guru dan orang tuanya yang datang dari sejumlah penjuru wilayah Lamongan, Gresik, Tuban, Bojonegoro, dan Mojokerto.
Mereka datang untuk ikut kompetisi yang dilombakan dalam event M2F 2019. Ada 13 jenis bidang yang dilombakan dalam M2F 2019 tersebut, di antaranya lomba pidato, KIR, puisi, banjari, MTQ, kaligrafi, poster, dan lomba mapel IPA, IPS, Matematika, Bahasa Inggris, dan mapel lainnya.
Besarnya animo masyarakat atas pelaksanaan kegiatan ini mendapat perhatian serius dari Kemenag Lamongan. Bahkan Kepala Kemenag Lamongan Drs H. Sholeh AZ, M.Si datang sendiri untuk membuka kegiatan tersebut. “Kami berharap event ini berjalan lancar dan suskes. Kami juga berharap para juara di kompetisi ini yang merupakan bibit unggul diberi golden ticket untuk masuk madrasah,” harap Sholeh dalam sambutannya.
Pelaksanaan lomba berjalan sangat kompetitif. Para peserta mengerahkan seluruh tenaga dan pikirannya untuk bisa memenangkan perlombaan. Ketatnya perlombaan bukan hanya terlihat dari persaingan yang melibatkan group seperti lomba Banjari, tetapi juga persaingan individu di semua jenis perlombaan.
“Saking ketatnya persaingan, para juri sampai kesulitan menentukan siapa juaranya. Tetapi karena harus ada juaranya, maka harus diambil yang terbaik dari yang terbaik,” tegas Ketua Panitia M2F MAN 1 Lamongan, Suparno.
Dari 13 jenis perlombaan yang diikuti 811 peserta, panitia mengambil 70 juara (lihat tabel). Sebagai bentuk penghargaan terhadap kemampuan mereka, panitia bukan hanya memberikan tropi, tetapi juga uang dengan nominal bervariasi sesuai dengan kategori dan tingkatannya. Total uang hadiah yang diberikan panitia pada para juara mencapai sebesar Rp 25 juta.
“Bukan hanya itu, masih ada bonus untuk para juara. Mereka juga kita beri golden ticket untuk masuk ke madrasah tanpa test,” Waka Kesiswaan MAN 1 Lamongan Rouf Baidhowi.
Sesuai data di panitia, ada 70 golden ticket dibagikan kepada para juara itu, mulai juara I, hingga juara harapan. Mereka dapat tiket masuk MAN 1 Lamongan tahun ajaran 2019/2020 tanpa test. Mereka juga diberi hak untuk memilih program sesuai keinginannya, baik program MIPA, IPS, IIK, maupun IBB. Tentu, ini jadi kebanggaan tersendiri bagi para juara karena untuk masuk ke MAN 1 Lamongan tidak mudah karena harus diseleksi lewat berbagai test lebih dahulu.
“Ini sebagai hadiah kami pada mereka yang punya kemampuan lebih,” tutur dia. (roudlon)
BERIKUT DI ANTARA HASIL PERLOMBAAN M2F 2019 MAN 1 LAMONGAN