Lamongan-Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang, Masaki Tani datang ke MAN 1 Lamongan, Sabtu (3/8/2019). Pejabat Negeri Sakura ini datang ditemani Vice Konsul Jepang, Sunohara untuk menghadari pertemuan MGMP Bahasa Jepang yang dipusatkan di MAN 1 Lamongan. Kedatangan mereka tentu menjadi tamu istimewa bagi MAN 1 Lamongan yang waktu itu didaulat menjadi tuan rumah dalam pertemuan guru-guru MGMP Bahasa Jepang se-Jawa Timur.
Selain Ketua MGMP Bahasa Jepang Jawa Timur, Yuliana Pratitis Yusuf dan para guru yang tergabung dalam MGMP Bahasa Jepang, jajaran pimpinan MAN 1 Lamongan juga ikut menyambut kedatangannya. Waka Kurikulum MAN 1 Lamongan Suminto mewakili Kepala MAN 1 Lamongan Akhmad Najikh juga ikut menyambut pejabat Negara Matahari Terbit tersebut. Juga tampak hadir Kasie Pendma Kemenag Lamongan Abdul Ghofur di acara tersebut. Tidak ketinggalan Ketua FKMP MGMP Jawa Timur, Praptono dan Sekretaris FKMP MGMP Jawa Timur, Anas Abdul Natsir juga ikut datang di acara rutin guru-guru bahasa Ingrin Jawa Timur tersebut.
Dalam kesempatan itu, Konjen Jepang Masaki Tani mengaku senang dengan acara yang digelar para guru bahasa Jepang. Di mata Masaki, para guru bahasa Jepang punya peran penting bagi keberadaan Jepang sendiri, khususnya untuk kepentingan hubungan pemerintah Jepang dan Indonesia. Bahasa Jepang yang dikembangkan di Indonesia akan menjadi salah satu metode dan sarana komunikasi yang baik untuk kepentingan hubungan kedua negara.
“Karena itu, kami siap bekerjasama dengan guru (Bahasa Jepang, Red) dan siap menjadi jembatan antara pemerintah kita. Saya juga ucapkan terima kasih atas undangannya pada kami,” kata Masaki.
Di tempat yang saya, Ketua FKMP MGMP Jawa Timur Praptono juga memberikan apresiasi atas kegiatan yang dilakukan MGMP Bahasa Jepang. Menurut Praptono, jumlah siswa yang berminat belajar Bahasa Jepang di Indonesia tergolong sangat banyak, sehingga fenomena tersebut perlu disikapi para guru bahasa Jepang. Guru bahasa Jepang, lanjut dia, perlu membuat rumusan pembelajaran untuk memberi bekal anak didik, agar pintar dan berprestasi.
“Dan kami dari MGMP Jawa Timur siap untuk mensupportnya,” janji Praptono.
Bagi dia, apa yang dilakukan MGMP Bahasa Jepang ini merupakan bentuk ijtihad bidang pendidikan untuk pengembangan bahasa Jepang. Dirinya berharap pertemuan-pertemuan seperti ini rutin digelar dan bisa diikuti MGMP lainnya. “Mudah-mudahan apa yang bapak ibu semua ijtihadkan ini bisa membangun madrasah kita ke depan, dan untuk kemajuan pendidikan pada umumnya,” harap dia.
Sementara itu, Waka Kurikulum MAN 1 Lamongan Suminto juga memberikan apresiasi atas penyelenggaraan pertemuan MGMP Bahasa Jepang. Sebagai tuan rumah, lanjut Suminto, pihaknya sangat mendukung kegiatan MGMP Bahasa Jepang. Bagi Suminto, kegiatan ini tentu sangat penting untuk mengembangkan keprofesionalan guru Bahas Jepang. “Semoga kegiatan ini bisa berimbas dan menular pada guru-guru mapel lainnya,” harap Suminto.
Di tempat terpisah, Guru Bahasa Jepang MAN 1 Lamongan Henry Indra Gunawan mengatakan bahwa kegiatan MGMP Bahasa Jepang ini merupakan kegiatan rutin tri wulan. Dalam kegiatan kali ini, lanjut Henry, ada banyak agenda yang ikut dibahas. Di antaranya adalah sosialisasi mengenai terbentuknya MGMP Bahasa Jepang, sekaligus pemaparan tupoksi dan jibdisk masing-masing pengurus. “Kita juga membahas mengenai program MGMP Bahasa Jepang periode 2019-2020, termasuk rencana workshop The Japan Foundation pada bilan September nanti,” tutur Henry. (roudlon)