Lamongan-Lomba Nulis Buku yang diadakan Pendma Kemanag Kabupaten Lamongan akhirnya resmi ditutup per 24 Desember 2019. Sesuai data yang masuk ke tim Gerakan Literasi Madrasah (GELEM) Kabupaten Lamongan yang ditunjuk Pendma sebagai pelaksana kegiatan tercatat ada sebanyak 954 pendaftar. Dari jumlah tersebut, 929 pendaftar merupakan guru dari berbagai madrasah di Lamongan, sedang sisanya 25 pendaftar merupakan siswa madrasah.
“Luar biasa antusias guru maupun siswa yang mengikuti lomba menulis buku yang kita gelar,” kata Kasi Pendma Kemenag Kabupaten Lamongan H. Abdul Ghofur penuh bangga melihat data yang masuk.
Baca juga ( Lomba Nulis Buku Berhadiah 20 Juta )
Abdul Ghofur mengaku dirinya merasa semakin lega begitu melihat data lebih dalam lagi karena tidak sedikit dari pendaftar itu bukan hanya ikut lomba dengan satu karya bukunya, tetapi lebih dari satu karya. Bahkan, ada satu pendaftar yang memiliki tujuh karya, mengikutkan semua karyanya. Dengan gambaran tersebut, lanjut alumni IAIN Sunan Ampel (kini menjadi UIN Sunan Ampel), jumlah karya yang diikutkan dalam lomba nulis ini bisa tembus sampai 1.000 karya bahkan bisa lebih dari itu
“Bila seperti itu berarti benar-benar luar biasa, dan sesuai dengan harapan kita sejak awal,” ujar Abdul Ghofur.
Dan ini, kata Ghofur, menjadi indikator kalua budaya literasi di lingkungan madrasah wilayah Lamongan memang benar-benar telah hidup. Tentu, tambah dia, ini menjadi signal bagus bagi masa depan madrasah karena ternyata budaya literasi di lingkungan madrasah tidak kalah dengan yang lain bahkan bisa-bisa selangkah lebih maju. Ternyata, guru-guru dan juga siswa madrasah di Lamongan selama ini sangat produktif. “Tentu ini menjadi modal berharga bagi kita untuk menyongsong Indonesia maju,” tegas dia.
Sementara itu, Sekretasris Tim Gelem Kabupaten Lamongan, Roudlon menambahkan sesuai data, lomba nulis buku yang diadakan dalam rangka gerakan literasi madrasah Kemenag Lamongan ini memang disambut antusias kalangan guru dan siswa. Sejak awal, jumlah guru yang ingin ikut lomba cukup banyak. Bahkan, hampir semua madrasah bisa dipastikan telah mengirim guru dan siswa terbaiknya untuk mengikuti lomba berhadiah total Rp 20 juta. Sesuai data yang masuk ke Tim Gelem, jumlah madrasah di Lamongan tercatat ada sebanyak 986 madrasah, sementara jumlah pendaftar tercatat ada sebanyak 954 orang.
“BIla diassumsikan per madrasah satu guru atau siswa yang daftar, itu artinya tinggal 32 madrasah saja atau hanya nol koma sekian persen saja yang tidak mengirimkan guru terbaiknya untuk ikut lomba ini,” tutur Roudlon.
Berdasarkan time schedule, Tim Gelem akan mengelar rapat pada Kamis, 26 Desember 2019 untuk menentukan tahapan seleksi karya yang masuk. Rapat akan langsung dipimpin Kasi Pendma Kemenag Kabupaten Lamongan H. Abd. Ghofur untuk menentukan langkah dan tahapan selanjutnya. Seluruh karya yang masuk akan didata dan diseleksi sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam juknis (petunjuk teknis) lomba. (roudlon)
NB: Untuk peserta lomba yang sudah mendaftar dan menyerahkan karyanya ke panitia tetapi belum meng-upload soft file karyanya untuk jadi bahan diterbitkan oleh penerbit ber-ISBN, silakan meng-upload di sini dan klik di sini http://bit.ly/NOMINATORLOMBANULISBUKUGELEM