SANG JUARA. Dari kiri: Wahyu Setia Budi,, Rizka Maulida Septiana, Evi Nur Rahmawati, dan Muhammad Mubayyinudin Al-aaqil foto bersama guru pembinanya, Lizza Avivah (kanan) usai dinobatkan sebagai juara 1
Lamongan-Siswa MAN 1 Lamongan kembali mengukir pretasi. Kali ini diraih dalam ajang perlombaan tingkat Internasional Asean Innovative and Enterpreneur Fair 2020 di BG Junction Surabaya. Tidak main-main, dalam lomba kewirausahaan yang dikuti 165 tim dari enam negara di Asean tersebut, tim MAN 1 Lamongan di bawah bimbingan guru pembina Lizza Avivah, SE, M.Si berhasil menyabet medali emas, juara 1.
Atas prestasinya itu, tim MAN 1 Lamongan berhak mendapat special awards untuk ikut International Young Science Innovation Exhibition di Kuala Lumpur Malaysia pada 6-10 Juli 2020 mendatang. “Ya, kita dapat tiket undangan untuk ikut lomba di Malaysia,” aku salah satu anggota tim yang mendapat medali emas, Wahyu Setia Budi ( XI IPS 3).
Selain Wahyu Setia Budi ( XI IPS 3), tim MAN 1 Lamongan yang mendapat medali emas itu tercatat beranggotakan Muhammad Mubayyinudin Al-aaqil (XI IPS 3), Rizka Maulida Septiana (XI IPS 3), dan Evi Nur Rahmawati (XI IBB). Dalam lomba yang diadakan YSA (Young Scientist Association) tersebut, tim ini mengangkat karya produk “Monster Lumpia”.
Sejak awal, karya yang dipajang selama perlombaan digelar selama tiga hari tersebut, karya siswa MAN 1 Lamongan ini memang sudah mendapat banyak perhatian, baik dewan juru, pengunjung stan bahkan dari peserta lainnya. Ini karena produk monster lumpia yang ikut dilombakan Wahyu, dkk tersebut punya keistimewaan. Selain rasanya yang khas, karya tersebut juga mengandung semangat pemberdayaan warga lokal sekitar, juga mengantongi PIRT (Perijinan Indutsri Rmah Tangga). Juga, sudah mengantongi sertifikasi dari Dinas Kesehatabna Lamongan. Dan karyanya sendiri memang sudah diuji labaratorium dari bakteriologis.
Sementara itu, Asisten Waka Kesiswaan MAN 1 Lamongan Suharsono mengatakan selain tim yang beranggotakan Wahyu, dkk, pihaknya juga mengirim enam tim lainnya. Mereka mengajukan proposal untuk mengikuti seleksi. “Dan alhmadulillah, semua tim yang kita kirim lolos semuanya, padahal banyak tim dari sekolah lain tidak lolos,” kata Suharsono.
Disampaikan, tahap seleksi proposal pertama dilakukan mulai Desmber 2019. Dari tahap pertama itu, sudah banyak tim yang diikuti enam negara ini gagal. Tapi seluruh tim yang dikirim berhasil lolos. Karya yang diangkat dalam perlombaan ini bermacam-macam, ada abon belut, abon mujaer, dan monster Lumpia juga produk lainnya.
“Dan alhamdulillah, semuanya mendapat medali. Satu tim mendapat medali emas, lainnya dapat pedali perunggu,” jelas Suharsono lega. (rouldon)
DAFTAR SISWA PERAIH PEDALI DALAM LOMBA ASEAN INNOVATIVE AND ENTERPRENEUR FAIR 2020
Pembina : Hj. Lizza Avivah, SE, M.Si