Selasa, 10 Des 2024
  • VISI MAN 1 LAMONGAN : "MADRASAH UNGGUL DALAM PRESTASI, TERAMPIL, BERAKHLAKUL KARIMAH DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN”

Ajukan Standarisasi Nasional, Tim Madrasah Ramah Anak MAN 3 Bantul Studi Tiru ke MAN 1 Lamongan

Share Agar Bermanfaat!!

Untuk mewujudkan madrasah ramah anak yang terstandarisasi secara nasional, MAN 3 Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan studi tiru ke MAN 1 Lamongan. Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis, 22 Februari 2024 ini seharusnya dijadwalkan pada bulan Maret 2024. Karena padatnya agenda dari kedua madrasah, kegiatan ini akhirnya dilaksanakan lebih awal.
Rombongan tim Madrasah Ramah Anak MAN 3 Bantul yang didampingi secara langsung oleh kepala, komite, pengawas madrasah, dan Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DI Yogyakarta tiba di MAN 1 Lamongan pukul 08.00 WIB. Kedatangan tim MAN 3 Bantul lebih dahulu disambut oleh siswa-siswi dari ekstrakurikuler Paskibra MAN 1 Lamongan.

BACA JUGA : MAN 1 Lamongan Promosikan Program Unggulan di Ekspo Study Lanjut

Dalam sambutannya, Drs. H. Syamsul Huda, M.Pd selaku Kepala MAN 3 Bantul menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan rombongan tim Madrasah Ramah Anak (MRA) untuk melakukan studi tiru ke MAN 1 Lamongan. “Sebelumnya kami sudah melakukan pendampingan dengan Bu Bekti. Dari situlah kami mendapatkan informasi madrasah rujukan yang telah mendapatkan standarisasi nasional sebagai madrasah ramah anak yaitu MAN 1 Lamongan. Oleh karena itu, kami bermaksud bersilaturahmi sekaligus belajar tentang proses standarisasi dan implementasi madrasah ramah anak yang sudah diterapkan di MAN 1 Lamongan ini,” ucap beliau. Hasil dari kunjungan studi tiru ini diharapkan mampu diterapkan dan disesuaikan dengan kondisi yang terjadi di MAN 3 Bantul.


Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DI Yogyakarta, H. Fachrudin, S.Ag., MA mengatakan bahwa pihak kanwil sedang mengupayakan terwujudnya seluruh madrasah di wilayah DIY menjadi madrasah yang ramah anak. “Saat ini baru MAN 3 Bantul yang sedang berproses dalam standarisasi nasional madrasah ramah anak. Namun, harapan kami, lambat laun seluruh madrasah di wilayah DIY akan menjadi madrasah yang bebas dari kekerasan kepada anak, baik verbal maupun tindakan,” jelas H. Fachrudin, S.Ag., MA.


Sebagai madrasah yang telah memperoleh piagam penghargaan madrasah terstandar Sekolah Ramah Anak (SRA) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), MAN 1 Lamongan pun terus berbenah. MAN 1 Lamongan terus berupaya mewujudkan lingkungan madrasah ramah anak tidak hanya secara administratif, tetapi juga implementasinya dalam pembelajaran dan peraturan di madrasah.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan dari MAN 3 Bantul yang menjadikan MAN 1 Lamongan ini sebagai rujukan. Namun, di luar itu semua, kami secara administratif memang sudah memenuhi standar nasional, tetapi untuk tingkat implementasi, kami juga masih terus berupaya untuk benar-benar bisa menerapkan madrasah yang ramah anak. Sebab, semuanya tidak bisa dilakukan secara instan, tetapi butuh proses, tahap demi tahap. Yang terpenting adalah upaya kita untuk terus meningkatkan kapasitas diri seluruh komponen di madrasah. Seluruh komponen di madrasah baik yang ebrsentuhan langsung dengan siswa atau tidak harus memberikan pelayanan pendidikan terbaik dan berpedoman pada madrasah ramah anak,” ungkap Nur Endah Mahmudah, S.Ag., M.Pd.I., kepala MAN 1 Lamongan.


Dalam kegiatan ini, tim SRA MAN 1 Lamongan berbagi informasi tentang tentang proses standarisasi nasional SRA mulai dari pengisian borang, penilaian, hingga visitasi yang dilakukan melalui zoom meeting. Menurut Shohibul Muhtadin, S.Pd., ketua tim SRA MAN 1 Lamongan, selain melakukan studi tiru, tim MAN 3 Bantul juga memberikan feedback terkait perbaikan terhadap pelaksanaan SRA di MAN 1 Lamongan ke depan.


Kunjungan dan studi tiru ini diharapkan mampu menjadi sarana berbagi, memotivasi, dan menginspirasi untuk terus memperbaiki kualitas pendidikan di lingkungan madrasah. Upaya untuk menciptakan lingkungan madrasah yang ramah anak ini tentu membutuhkan kesadaran, dukungan, serta kesamaan pandangan dari seluruh komponen madrasah. [Humas Manela]


Share Agar Bermanfaat!!
KELUAR