Lamongan – Ma’had Bahrul Fawaid MAN 1 Lamongan menggelar kegiatan Munaqosah Takhfidzul Quran yang diikuti oleh 82 santri kelas Ulya. Kegiatan ini berlangsung dengan khidmat dan penuh semangat, di mana para santri didampingi dan disaksikan langsung oleh wali santri masing-masing.
Munaqosah Takhfidzul Quran merupakan bentuk ujian akhir bagi para santri tingkat Ulya, sekaligus menjadi tahapan seleksi bagi santri kelas Wustho yang mengikuti program Sistem Kredit Semester (SKS) untuk melanjutkan ke jenjang Ulya. Kegiatan ini menjadi tolok ukur keberhasilan santri selama tiga tahun menempuh pendidikan tahfidz di Ma’had Bahrul Fawaid.
Menurut Ustadz Abror, S.Pd.I., salah satu penguji dalam munaqosah, kehadiran orang tua dalam kegiatan ini sangat penting sebagai bentuk dukungan moral sekaligus sebagai bukti transparansi proses pendidikan tahfidzul Quran.
“Saya ingin munaqosah ini menjadi momen di mana orang tua/wali santri dapat menyaksikan langsung kemampuan anak-anak mereka. Sehingga mereka tahu sejauh mana perkembangan hafalan yang telah dicapai selama belajar di Ma’had Bahrul Fawaid,” ujarnya.
Sebanyak 82 santri peserta munaqosah dibagi ke dalam 8 majelis. Masing-masing majelis diuji oleh para hafidz dan hafidzah dari Ma’had Bahrul Fawaid serta penguji dari LPTQ Lamongan, yang menilai ketepatan, kelancaran, dan kefasihan bacaan para santri dalam menghafal Al-Qur’an.
Ketua Ma’had Bahrul Fawaid, Ibu Alifatuz Zamzami, M.Pd., dalam sambutan mukadimahnya menyampaikan bahwa munaqosah ini merupakan salah satu program unggulan sekaligus syarat kelulusan bagi para santri. Ia juga berpesan kepada para wali santri agar senantiasa mengingatkan dan mendampingi putra-putrinya dalam menjaga hafalan Al-Qur’an setelah mereka lulus nanti.
“Kami berharap orang tua tetap mengawal dan memotivasi anak-anak mereka untuk terus menjaga dan meningkatkan hafalannya, agar ilmu yang didapatkan di Ma’had ini bisa menjadi cahaya dalam kehidupan mereka,” tuturnya.
Kepala MAN 1 Lamongan, Ibu Hj. Nur Endah Mahmudah, S.Ag., M.Pd.I., turut memberikan apresiasi dan semangat kepada para santri dan wali. Dalam testimoni singkatnya, beliau menyampaikan:
“Kegiatan munaqosah ini bukan hanya menjadi bukti capaian akademik, tetapi juga spiritual. Kami bangga memiliki santri-santri penghafal Al-Qur’an yang tekun dan berakhlak. Harapan kami, lulusan Ma’had Bahrul Fawaid tidak hanya unggul dalam hafalan, tetapi juga mampu menjadi pelita di tengah masyarakat. Ini adalah bagian dari komitmen kami dalam mencetak generasi Qurani yang berkualitas.”
Kegiatan munaqosah ini menjadi ajang refleksi dan apresiasi atas perjuangan para santri selama menempuh pendidikan tahfidz, serta menjadi motivasi untuk terus menjaga semangat mencintai Al-Qur’an. ( humas Manela )