Deteksi Dini Bakat dan Minat, Kelas X Wajib Ikuti Tes Psikologi

Lamongan (Manela) — Sejak dua tahun terakhir, MAN 1 Lamongan sudah menerapkan Kurikulum Merdeka atau Kurmer dalam kegiatan pembelajaran. Dalam Kurikulum Merdeka jenjang Menengah Atas sederajat tidak ada peminatan khusus atau penjurusan bagi peserta didik di kelas X. Peserta didik di kelas X diberikan kebebasan dan keleluasaan untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan bakat dan minatnya.

BACA JUGA : RAMAIKAN MEGKARNAVAL 2023, MANELA USUNG TEMA MODERASI BERAGAMA

Proses penjurusan peserta didik dalam Kurikulum Merdeka akan dimulai pada kelas XI. Di MAN 1 Lamongan terdapat empat penjurusan yaitu MIPA, IPS, IBB, dan IIK. Keempat penjurusan ini diharapkan mampu secara representatif mewadahi bakat dan minat peserta didik di MAN 1 Lamongan.

Untuk mempersiapkan penjurusan dengan maksimal sesuai bakat dan minat peserta didik, Bidang Kurikulum MAN 1 Lamongan mewajibkan seluruh peserta didik di kelas X untuk mengikuti kegiatan tes Psikologi. Menggandeng Fakultas Psikologi dan Kesehatan, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, tim Kurikulum dan Bimbingan Konseling (BK) melaksanakan tes Psikologi pada Senin, 11 September 2023.

Psikotes atau tes Psikologi diketahui memiliki beberapa manfaat antara lain untuk memahami karakteristik, kebiasaan, kemampuan dan potensi, menilai tingkat motivasi, persiapan untuk konseling, diagnosis kejiwaan, serta menyusun metode konseling yang sesuai bagi peserta didik.

Menurut Ibu Siti Khofilah, S.Pd, M.Pd, Waka Kurikulum MAN 1 Lamongan, tujuan pelaksanaan tes psikologi lebih awal ini diharapkan mampu memetakan karakteristik peserta didik dengan lebih cepat, mengetahui bakat minat, karir, dan juga IQ untuk menjaring peserta didik yang lolos dalam program SKS dua tahun. “Harapannya, kita bisa mendampingi peserta didik sejak dini untuk mengembangkan bakat minatnya, serta keberlanjutan karirnya nanti, termasuk penjurusan di kelas XI nantinya. Dalam waktu dekat, hasil psikotes ini akan kami gunakan untuk menjaring peserta didik yang memenuhi persyaratan dalam program SKS dua tahun,” lanjut beliau.

Hasil tes psikologi ini masih diolah oleh tim dari Fakultas Psikologi dan Kesehatan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dalam beberapa waktu ke depan dan akan dikirimkan ke madrasah untuk ditindaklanjuti. [HUMAS MANELA]