Minggu, 08 Des 2024
  • VISI MAN 1 LAMONGAN : "MADRASAH UNGGUL DALAM PRESTASI, TERAMPIL, BERAKHLAKUL KARIMAH DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN”

SUBKORD KUREV MA/MAK KSKK KEMENAG RI BERIKAN PENDAMPINGAN IKM DI MAN 1 LAMONGAN

Share Agar Bermanfaat!!

(Lamongan, 14 November 2023). Kehadiran Dr. Zulkifli, S.Ag, M.Si dalam kunjungan kerjanya di aula MAN 1 Lamongan kali ini bukan merupakan pertama kalinya. Sekitar satu tahun yang lalu, Subkord Kurikulum dan Evaluasi MA/MAK KSKK Kementerian Agama Republik Indonesia ini pun hadir dalam kegiatan serupa yaitu pembinaan dan pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). MAN 1 Lamongan merupakan salah satu pilot project madrasah pelaksana Kurikulum Merdeka di tahun ajaran 2021/2022.

Dalam pembinaan dan pendampingan IKM tersebut, Dr. Zulkifli, S.Ag, M.Si memaparkan bahwa tahun 2024, Kurikulum Merdeka bukan lagi menjadi pilot project, tetapi akan ditetapkan menjadi kurikulum nasional. Untuk itu, beliau menekankan perlu adanya kerjasama dalam proses pendampingan, best practice, maupun pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pendidik di madrasah dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka nantinya.

“Kehadiran Kurikulum Merdeka dalam dunia pendidikan bukan mengganti, melainkan menyempurnakan Kurtilas (Kurikulum 2013). Jika Kurtilas hanya berbasis mata pelajaran yang artinya menitikberatkan pada ranah pengetahuan, sedangkan di Kurmer, ditambah dengan adanya pendidikan berbasis karakter melalui pembelajaran proyek. Dengan demikian, pendidikan akan menjadi sempurna dengan pengetahuan dan juga aplikasi di lingkungan secara kongkrit melalui pembelajaran berbasis proyek,” tutur Dr. Zulkifli, S.Ag, M.Si dalam pembinaannya.

BACA JUGA : Siap ajak kerjasama, Hiroshima Global Academy dan SPRIX dari Jepang melaksanakan school visit ke MAN 1 Lamongan

Lebih lanjut beliau menuturkan, keberadaan Kurikulum Merdeka yang berpusat pada peserta didik dengan jargon Merdeka Belajar, Merdeka Mengajar diharapkan akan memberikan imbas yang cukup signifikan dalam proses pembelajaran. Sebab Kurikulum Merdeka memberikan kewenangan sepenuhnya kepada pendidik untuk mengelola pembelajaran berdasarkan kondisi, potensi, dan lingkungan peserta didik.

Merdeka mengajar bukan berarti bebas tanpa aturan, tetapi merdeka mengajar merupakan bentuk kebebasan yang terikat oleh tujuan untuk memberikan pembelajaran bermakna kepada peserta didik dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada. Merdeka mengajar diharapkan mampu menjadi sarana bagi pendidik untuk mengelola dan mengembangkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik. Sebab, sosok yang paling tahu bagaimana peserta didik adalah pendidik atau guru di kelas tersebut. Dr. Zulkifli, S.Ag, M.Si pun berharap agar pendidik atau guru berperan aktif, mau belajar, mau menyesuaikan diri dengan kondisi dan dinamika dalam pendidikan yang terus berkembang.

“Kehadiran beliau (Dr. Zulkifli, S.Ag, M.Si) adalah untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan IKM di MAN 1 Lamongan. Salah satu yang menjadi perhatian adalah pelaksanaan P5PPRA (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin). P5PPRA di MAN 1 Lamongan tidak diintegrasikan dengan mata pelajaran tertentu, tetapi berdiri sendiri. P5PPRA dilaksanakan bersama tim fasilitator dan wali kelas. Meski demikian, karakter-karakter yang ingin dibangun melalui pembelajaran P5PPRA tetap harus ditumbuhkembangkan dalam mata pelajaran melalui modul ajar yang diterapkan di kelas,” ungkap Siti Khofilah, S.Pd, M.Pd, selaku Waka Kurikulum MAN 1 Lamongan.

Pada tahun ajaran 2024/2025, MAN 1 Lamongan telah siap melaksanakan IKM secara menyeluruh di berbagai jenjang baik kelas X, XI, maupun XII. Dengan berbagai pengalaman dan proses pendampingan yang terus berlangsung dari madrasah, proses Implementasi Kurikulum Merdeka diharapkan mampu terus disempurnakan menjadi pembelajaran bermakna yang berpihak pada peserta didik. []


Share Agar Bermanfaat!!
KELUAR